Grebeg Mulud
Wisata Budaya Grebeg
Mulud
Kota Solo memiliki
banyak wisata yang menarik wisatawan untuk berkunjung. Salah satu jenis wisata
di kota Solo adalah wisata budaya yang salah satunya disebut Grebeg Mulud.
Bulan Rabiulawal kalender islam, merupakan salah
satu bulan yang sakral di kota Solo. Di bulan tersebut merupakan bulan lahirnya
Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi). Peringatan Maulid nabi dirayakan dengan
dilaksanakannya ritual Grebeg Mulud,
yang menurut kepercayaan masyarakat kota Solo dan sekitarnya memiliki dampak magis spiritual bagi yang mengikutinya.
Grebeg Mulud merupakan ritual selamatan keraton Solo yang
digelar setiap tanggal 12 Rabiulawal atau tepat pada
peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tradisi yang telah
berlangsung selama ratusan tahun ini merupakan tradisi terpopuler dari beberapa
jenis grebeg lainnya. Setiap digelarnya Grebeg Mulud ribuan
pengunjung dari berbagai daerah tumpah ruah di halaman Masjid Agung Surakarta.
Gunungan merupakan maskot dari
upacara tradisional Keraton Solo ini. Terdapat dua macam gunungan yang
diarak dalam grebeg ini, gunungan lelaki dan perempuan. Gunungan
lelaki berbentuk lingga terdiri dari hasil bumi seperti kacang panjang, cabai,
dengan entho-entho di bagian atas. Sementara gunungan perempuan
yang berbentuk yoni berisi berbagai makanan tradisional yang disusun layaknya
bunga. Diantaranya adalah rengginang.
Tradisi
Grebeg Mulud Keraton Solo masih dianggap sakral oleh banyak pengunjung
yang selalu hadir setiap tahun. Gunungan yang dijadikan perebutan
dianggap memiliki berkah bagi mereka yang berhasil mendapatkannya. Karena itu,
prosesi pembagian gunungan selalu menjadi bagian paling seru, dramatis,
sakral, sekaligus meriah dalam tradisi ini.
Sebelum
Grebeg Mulud, pasar murah yang
disebut Sekaten digelar. Aneka wahana
permainan digelar dan banyak barang maupun makanan khas Solo dijual di pasar
murah ini. Perayaan peringatan Maulud Nabi di kota Solo selalu menarik untuk
dijadikan tujuan wisata setiap tahunnya.
0 komentar: